Thursday, 26 November 2015

Perilaku Konsumen: Perilaku Konsumen dan Pemasaran

RISET PEMASARAN
Efektifitas dalam memilih bauran pemasaran dan strategi segmentasi didasarkan pada informasi yang tepat waktu rentang tren dilingkungan pasar. Riset pemasaran adalah studi mengenai kebutuhan dan keinginan konsumen serta cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Riset pasar umumnya digunakan untuk mengembangkan produk baru atau produk yang digantikan. Keberhasilannya sering bergantung pada empat metode dasar riset pasar. Observasi, survei, kelompok fokus, dan percobaan.

Proses Riset Pemasaran
Terdapat lima tahap dasar pelaksanaan riset pasar.
1. Mempelajari situasi terakhir
2. Memilih metode riset
3. Mengumpulkan data
4. Menganalisis data
5. Mempersiapkan laporan

Metode Riset
Keberhasilan studi riset pasar bergantung pada kesesuaian metode yang digunakan. Empat metode dasar riset pasar.

Observasi
Teknik riset pemasaran yang dilakukan dengan melihat dan mencatat perilaku konsumen.

Survey (Survei)
Teknik riset pemasaran dengan menggunakan kuisioner yang dikirimkan kepada perseorangan ataupun digunakan sebagai dasar wawancara.

Focus Kelompok (Kelompok Fokus)
Teknik riset pemasaran dengan sekelompok individu yang berkumpul disuatu tempat, mengemukakan permasalahan dan diminta untuk membahasnya

Experimentation (Percobaan)

Teknik riset pemasaran yang mencoba untuk membandingkan tanggapan individu yang sama pada situasi yang berbeda.

MEMAHAMI PERILAKU KONSUMEN

Dalam dunia marketing konsumen adalah hal yang perlu diperhatikan, jika suatu perusahaan atau pedagang tidak memiliki konsumen, maka akan sia-sia barang uang diperdagangkan. Oleh karena itu agar dapat memahami konsumen maka harus mengerti konsumen dan siapa konsumen itu. Pengertian konsumen menurut Philip Kotler adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang atau jasa untuk dikonsumsi pribadi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsuman
Para tenaga pemasaran mengidentifikasi ada 4 faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen.
Pengaruh Psikologis
Motivasi
Kebutuhan yang mendesak untuk mengarahkan seseorang untuk mencari kepuasan dari kebutuhan. Kebutuhan manusia diatur menurut sebuah hirearki, dari yang paling mendesak sampai paling tidak mendesak (kebutuhan psikologikal, keamanan, social, harga diri, pengaktualisasian diri). Ketika kebutuhan yang paling mendesak itu sudah terpuaskan, kebutuhan tersebut berhenti menjadi motivator, dan orang tersebut akan kemudian mencoba untuk memuaskan kebutuhan paling penting berikutnya.
Persepsi
Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, dan menerjemahkan informasi untuk membentuk sebuah gambaran yang berarti dari dunia. Orang dapat membentuk berbagai macam persepsi yang berbeda dari rangsanganyang sama.
Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu proses, yang selalu berkembang dan berubah sebagai hasil dari informasi terbaru yang diterima atau dari pengalaman sesungguhnya, baik informasi terbaru yang diterimamaupun pengalaman pribadi bertindak sebagai feedback bagi indicidu dan menyediakan dasar bagi perilaku masa depan dalam situasi yang sama.
Sikap
Sikap adalah evaluasi, perasaan suka atau tidak suka, dan kecenderunagn yang relative konsisten dari seseorang pada sebuah obyek atau ide.
Pengaruh Pribadi
Situasi Ekonomi
Keadaan ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk, contohnya rolex diposisikan konsumen kelas atas sedangkan timex dimaksudkan untuk konsumen menengah.
Gaya Hidup
Pola kehidupan seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas, ketertarikan, dan opini orang tersebut. Orang-orang yang datang dari kebudayaan, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin saja mempunyai gaya hidup yang berbeda.
Kepribadian
Kepribadian adalah karakteristik unik dari psikologi yang memimpin kepada kestabilan dan respon terus menerus terhadap lingkungan orang itu sendiri, contohnya orang yang percaya diri, dominan, suka bersosialisasi, otonomi, defensive, mudah berapdaptasi, agresif.
Pengaruh Sosial
Grup
Sikap dan perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak grup-grup kecil. Kelompok dimana orang tersebut berada yang mempunyai pengaruh langsung disebut membership group.
Keluarga
Keluarga memberikan pengaruh yang besar dalam perilaku pembelian, para pelaku pasar telah memeriksa peran dan pengaruh suami, istri, dan anak dalam pembelian produk dan servis yang berbeda.
Peran dan Status
Seseorang memiliki beberapa kelompok seperti keluarga, perkumpulan-perkumpulan, organisasi. Sebuah role terdiri dari aktivitas yang diharapkan pada seseorang untuk dilakukan sesuai dengan orang-orang di sekitarnya. Tiap peran membawa sebuah status yang merefleksikan penghargaan umum yang diberikan oleh masyarakat.
Pengaruh Budaya
Subkultur
Sekelompok orang yang berbagi system nilai berdasarkan persamaan pengalaman hidup dan keadaan, seperti kebangsaan, agama, dan daerah.
Kelas Sosial
Pengelompokan individu berdasarkan kesamaan nilai, minat, dan perilaku. Kelompok sosial tidak hanya ditentukan oleh satu faktor saja misalnya pendapatan, tetapi ditentukan juga oleh pekerjaan, pendidikan, kekayaan, dan lainnya.
Walaupun seluruh faktor ini berdampak besar pada pilihan konsumen, beberapa konsumen misalnya, memperlihatkan loyalitas terhadap merk tertentu yang berarti mereka membelin karena puas dengan kinerja atas merk produk tersebut. Orang seperti itu lazimnya setia terhadap merk produk yang telah mereka gunakan. Produk-produk tersebut seringkali mencerminkan pengaruh sosial dan psikologi terhadap konsumen tersebut.
Proses Pembelian
Perilaku konsumen telah membuat beberapa model untuk membantu tanga pemasaran untuk memahami bagaimana konsumen pada akhirnya membeli produk. Faktor-faktor pribadi dan lingkungan yang mempengaruhi proses pembelian:
Psikologi
Pribadi
Sosial
Budaya

Perilaku Konsumen: Perilaki Konsumen dalam Fasilitas Kereta

Perilaku Konsumen dalam Memakai Fasilitas yang Ada di  Dalam Kereta.

Bagi warga JABODETABEK dan Bogor, KRL atau Kereta Rel Listrik menjadi alternatif kendaraan untuk melintasi kota dengan waktu yang lebih singkat. Sebagai orang yang lumayan sering menggunakan transportasi ini, saya sering melihat kursi perioritas sudah sesuai target. Namun masih banyak juga orang-orang yang tidak mengerti tentang kursi prioritas sehingga seseorang yang bukan menjadi prioritas menduduki tempat ini. menurut saya, kursi prioritas untuk ibu hamil, manula, penyandang cacat, dan ibu yang membawa balita kurang memadai. 1 gerbong hanya bisa diduduki oleh 6 orang yang menjadi target prioritas, masih banyak orang-orang yang harusnya mendapatkan hak dikursi prioritas terpaksa harus berdiri. 

contoh kedua adalah orang-orang yang sering membawa makanan/minuman kedalam kereta dan menaruhnya dirak-rak atas tempat duduk dan kemudian meninggalkanya disana, ntah karena lupa ataupun sengaja. seharusnya dengan disediakan banyaknya tempat sampah di stasiun, kita jangan meninggalkan sampah di dalam kereta karena mengganggu kenyamanan konsumen lainnya.

Perilaku Konsumen: Perilaku Konsumen di Bidang Teknologi

Perilaku konsumen di bidang industri teknologi memang sangat menarik diamati, bukan hanya karena terus hadirnya teknologi-teknologi yang lebih inovatif, namun juga para konsumen yang tidak mau ketinggalan produk-produk yang baru saja diluncurkan, bahkan rela mengantri seharian untuk membeli sebuah gadget yang harganya tidak murah. Salah satu produk Apple yaitu iPhone adalah salah satu contoh dari banyaknya orang yang rela merogoh kantongnya demi mendapatkan kepuasan ketika memiliki produk itu.

Di samping karena perkembangan iPhone yang membuatnya menjadi smartphone yang paling diminati saat ini, juga karena Apple mengunggulkan iPhone dari segi multimedia serta karena teknologi iPhone itu sendiri yang memikat masyarakat untuk menggunakannya. Teknologi tersebut yakni layar sentuh (touch screen), kamera dengan resolusi pixel yang tinggi (8MP), video dengan kualitas HD (high definition), juga fitur geo-tagging, dan kemudahan untuk mengakses internet. Selain itu juga karena beragam fitur canggih serta aplikasi di dalamnya yang sangat memudahkan para pengguna dalam menggunakan smartphone tersebut. Yaitu mengirim email, meng-edit foto dan video ataupun audio, membuat proposal, fitur siri layaknya sekretaris yang dapat menjalankan perintah penggunanya dengan mendeteksi suara, dan lain sebagainya.

Di Indonesia sendiri, persentase pengguna iPhone meningkat paling besar, meskipun sempat terjadi penyalipan oleh Android, tapi dengan munculnya iPhone 4s menjadikan Apple tetap bertahan pada posisi pertama. Fenomena ini mengakibatkan beberapa pengguna iPhone yang membeli dan menggunakan iPhone hanya untuk sekedar lifestyle saja, karena brand yang telah dibuat iPhone menjadikan para penggunanya memiliki prestige tersendiri dalam memiliki smartphone bermerek tersebut.

Pengguna iPhone memiliki motif yang tinggi dari segi akses permanen (permanent access), hiburan (entertainment), interaksi sosial (social interaction), daya tarik (attraction), koneksi (connection), instrumentalitas (instrumentality), dan mode/status (fashion/status). Namun yang tertinggi ada pada indikator entertainment, di mana dalam hal ini dikarenakan Apple memang mengunggulkan iPhone dalam segi multimedia atau entertainment-nya, sehingga fitur-fitur andalan iPhone yang menyajikan beragam fitur multimedia lah yang mengikat minat responden dalam menggunakannya, baik multimedia dari segi foto, video, games, dan lain sebagainya, misalnya saja instagram dan camera.

Perilaku Konsumen: Perilaku Individu dalam Organisasi

Perilaku Individu dalam organisasi antara lain :
  • Produktifitas kerja
  • Kepuasan kerja
  • Tingkat absensi
  • Tingkat turnover

Contoh Kasus Perilaku Individu
Contoh 1 : seorang mahasiswa sedang mengikuti perkuliahan Psikologi Pendidikan di ruangan kelas yang terasa panas, secara spontan mahasiswa tersebut mengipas-ngipaskan buku untuk meredam kegerahannya.
Contoh 2 : ketika sedang mengikuti perkuliahan Psikologi Pendidikan di ruangan kelas yang terasa agak gelap karena waktu sudah sore hari ditambah cuaca mendung, ada seorang mahasiswa yang sadar kemudian dia berjalan ke depan dan meminta ijin kepada dosen untuk menyalakan lampu neon yang ada di ruangan kelas, sehingga di kelas terasa terang dan mahasiswa lebih nyaman dalam mengikuti perkuliahan

Perilaku Konsumen: Nomor. 1&2

jawaban:

1. Menurut Abraham Maslow, manusia memiliki lima tingkat kebutuhan hidup yang akan selalu berusaha untuk dipenuhi sepanjang masa hidupnya. Lima tingkatan yang dapat membedakan setiap manusia dari sisi kesejahteraan hidupnya, teori yang telah resmi di akui dalam dunia psikologi.

Kebutuhan tersebut berjenjang dari yang paling mendesak hingga yang akan muncul dengan sendirinya saat kebutuhan sebelumnya telah dipenuhi. Setiap orang pasti akan melalui tingkatan-tingkatan itu, dan dengan serius berusaha untuk memenuhinya, namun hanya sedikit yang mampu mencapai tingkatan tertinggi dari piramida ini.

Lima tingkat kebutuhan dasar menurut teori Maslow adalah sebagai berikut (disusun dari yang paling rendah) :


  • Kebutuhan Fisiologis

Contohnya adalah : Sandang / pakaian, pangan / makanan, papan / rumah, dan kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain sebagainya.

  • Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan

Contoh seperti : Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dari teror, dan semacamnya.

  • Kebutuhan Sosial

Misalnya adalah : Memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan lain-lain.

  • Kebutuhan Penghargaan

Dalam kategori ini dibagi menjadi dua jenis, Eksternal dan Internal.
– Sub kategori eksternal meliputi : Pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi lainnya.
– Sedangkan sub kategori internal sudah lebih tinggi dari eskternal, pribadi tingkat ini tidak memerlukan pujian atau penghargaan dari orang lain untuk merasakan kepuasan dalam hidupnya.


  • Kebutuhan Aktualisi Diri

Menurut Saya teori kebutuhan Abraham Maslow ada benarnya, pada tingkat kebutuhan tertentu yang belum terpuaskan, bisa mempengaruhi kinerja seseorang menjadi rendah. Namun, jika tingkat kebutuhan ditingkat rendah sudah lebih dari cukup, mereka baru akan bereksploasi dan menjadi lebih inovatif dalam mengembangkan diri guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan ditingkat atas.
contohnya bisa kita lihat dari fresh graduate yang harus mencari kerja demi memenuhi kebutuhan sehari-hari karena orang tuanya sudah tidak menanggun kebutuhanya lagi, maka ia akan bekerja apa saja guna bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan sehari-harinya, ketika sudah cukup lama bekerja, dan kebutuhan-kebutuhan tingkat bawah sudah terpenuhi, maka iya lebih bekerja keras lagi guna mendapat pengharagaan atau semacamnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tingkat atas.

2. Konflik biasanya timbul dalam organisasi sebagai hasil adanya masalah–masalah komunikasi,hubungan pribadi,atau struktur organisasi. Konflik adalah segala macam interaksi pertentangan atau antagonistik antara dua atau lebih pihak. yang terjadi antara apa yang diharapkan oleh seseorang terhadap dirinya, orang lain,organisasi dengan kenyataan apa yang diharapkannya. Konflik organisasi(organizational conflict), adalah ketidak sesuaian antara dua atau lebih anggota– anggota atau kelompok-kelompok organisasi yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber daya–sumber daya yang terbatas atau kegiatan– kegiatan kerja dan atau karena kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai atau persepsi.

Jika kita berada dalam suatu organisasi, tentunya kita mengharapkan lingkungan sosial yang nyaman sehingga bisa meningkatkan kinerja kita, namun semakin banyaknya kepala semakin banyak pula isi kepala yang berbeda-beda sehingga konflik tak bisa dihindari. Lingkungan organisasi akan menjadi semakin tidak sehat jika konflik dibiarkan berlarut-larut, oleh karena itu perlu diadakan komunikasi antar pihak yang terkait dengan konflik dan juga mediator.


Beberapa perusahaan besar cenderung memelihara konflik dalam membangun organisasinya untuk menghasilkan strategi yang signifikan. Exxon mobile dengan kebijakannya “healthy Disrespect,” memanfaatkan konflik untuk menguji setiap strategi yang akan dilaksanakan hingga setiap celah dapat diatasi, minimal diantisipasi. 

Manfaat konflik dibutuhkan ketika organisasi sedang mencapai kematangan (mature), pada saat mencapai kematangan maka ide-ide organisasi sulit timbul, karena ide sudah terpakai habis. Agar tidak terjadi kemunduran perusahaan maka konflik dibutuhkan untuk memunculkan ide-ide baru untuk membuat perusahaan tetap bertahan pada keadaan puncaknya, dibutuhkan strategi seperti yang sudah diungkapkan diatas untuk menimbulkan konflik yang tepat agar dapat membawa manfaat bagi organisasi 

Beberapa keuntungan konflik dapat dirumuskan seperti : 
  • Konflik sebagai pengembang daya dan semangat kerja (menghasilkan energi jika dihadapkan pada saingan).
  • Memiliki nilai diagnosis (merupakan alat deteksi dini, bagi masalah yang akan segera muncul). 
  • Pemacu kreativitas (dalam pencarian solusi yang baru dan kreatif terhadap permasalahan yang dihadapi). 
  • Memfokuskan pada tugas (konflik merangsang para pelaku bekerja lebih keras untuk menyelesaikan tugas yang sedang dilaksanakan). 
  • Sebagai umpan balik (menyetel persepsi terhadap realitas), sebagai empowerment (pendorong kelompok yang tadinya tidak aktif menjadi lebih aktif menyodorkan ide untuk menyelesaikan masalah). 
  • Sebagai katup pengaman (jika muncul konflik yang lebih intens) 
  • Berfungsi sebagai pancing (untuk memancing wacana-wacana yang cemerlang dan penting bagi organisasi). 
  • Sebagai alat pembelajaran (dalam menyampaikan pandangan dengan jelas), dan mendorong ke arah perubahan (katalis perubahan).