ETIKA BISNIS
4EA29
Nama
Kelompok : dinar fatimah (12213543)
hanifah
tri sediaswati (13213897)
jhon
willyngter sirait (14213642)
sandra
dewi effendi (18213227)
UNIVERSITAS GUNADARMA
SEMESTER PTA 2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih
atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya
Dan harapan
kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.
Karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
BAB 1
Definisi Etika dan Bisnis sebagai sebuah profesi
Definisi
Etika dan Bisnis Sebagai Sebuah Profesi
Hakekat
Mata Kuliah Etika Bisnis Menurut Drs. O.P Simorangkir bahwa hakikat etika
bisnis adalah menganalisis atas asumsi-asumsi bisnis, baik asumsi moral maupun
pandangan dari sudut moral. Karena bisnis beroperasi dalam rangka suatu sistem
ekonomi, maka sebagian dari tugas etika bisnis hakikatnya mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan tentang sistem ekonomi yang umum dan khusus, dan pada
gilirannya menimbulkan pertanyaan-pertanyaan tentang tepat atau tidaknya
pemakaian bahasa moral untuk menilai sistem-sistem ekonomi, struktur bisnis.
Contoh
praktek etika bisnis yang dihubungkan dengan moral :
Uang
milik perusahaan tidak boleh diambil atau ditarik oleh setiap pejabat
perusahaan untuk dimiliki secara pribadi. Hal ini bertentangan dengan etika
bisnis. Memiliki uang dengan cara merampas atau menipu adalah bertentangan
dengan moral. Pejabat perusahaan yang sadar etika bisnis, akan melarang
pengambilan uang perusahaan untuk kepentingan pribadi, pengambilan yang terlanjur
wajib dikembalikan. Pejabat yang sadar, disebut memiliki kesadaran moral, yakni
keputusan secara sadar diambil oleh pejabat, karena ia merasa bahwa itu
tanggung jawabnya, bukan saja selaku karyawan melainkan juga sebagai manusia
yang bermoral.
Contoh
tidak memiliki kesadaran moral :
Seorang
berdarah dingin dijalan juanda, jakarta yang sangat ramai itu menodong dengan
cerulit dan merampas harta milik seseorang. Baginya menodong itu merupakan
kebiasaan dan menjadi profesinya. Apakah ada kesadaran moral bahwa perbuatan
itu bertentangan dan dilarang oleh ajaran agama, hukum dan adat? Sejak kecil ia
ditinggalkan oleh ibu dan bapaknya akibat perceraian, ia bergaul dengan anak
gelandangan, pencuri. Sesudah dewasa menjadi penodong ulung. Ia menodong atau membunuh
tanpa mengenal rasa takut atau berdosa, bahkan sudah merupakan suatu profesi.
Pengertian
Bisnis Menurut Para Ahli adalah :
•
Stainford (1979)
Business
is all those activities in providing the goods and services needed or desired
by people. Dalam pengertian ini bisnis sebagai aktifitas yang menyediakan
barang atau jasa yang diperlukan atau diinginkan oleh konsumen. Dapat dilakukan
oleh organisasi perusahaan yang memiliki badan hukum, perusahaan yang memiliki
badan usaha, maupun perorangan yang tidak memiliki badan hukum maupun badan
usaha.
•
Brown dan Petrello (1976)
Business
is an institution which produces goods and services demanded by people. Artinya
bisnis ialah suatu lembaga menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh
masyarakat. Apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka lembaga bisnis pun
akan meningkat pula perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sambil
memperoleh laba.
Dalam ilmu ekonomi, Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata “bisnis” sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya — penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya “bisnis pertelevisian.” Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian, definisi “bisnis” yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.
Etika dalam bahasa Yunani kuno: “ethikos“, berarti “timbul dari kebiasaan”) adalah sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, burul dan tanggung jawab.
St. John of Damascus (abad ke-7 Masehi) menempatkan etika di dalam kajian filsafat praktis (practical philosophy). Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi.Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia.
Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi konsep etika), etika normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika).
Dalam ilmu ekonomi, Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata “bisnis” sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya — penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya “bisnis pertelevisian.” Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian, definisi “bisnis” yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.
Etika dalam bahasa Yunani kuno: “ethikos“, berarti “timbul dari kebiasaan”) adalah sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, burul dan tanggung jawab.
St. John of Damascus (abad ke-7 Masehi) menempatkan etika di dalam kajian filsafat praktis (practical philosophy). Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi.Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia.
Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi konsep etika), etika normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika).
Pengertian
etika menurut para ahli :
•
Menurut Rosita Noer :
Etika
adalah ajaran (normatif) dan pengetahuan (positif) tentang yang baik dan yang buruk,
menjadi tuntutan untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik.
•
Menurut Drs. O.P. Simorangkir :
Etika
atau etik sebagai pandangan manusia dalam berperilaku menurut ukuran dan nilai
yang baik.
•
Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat :
Etika
adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik
dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
•
Drs. H. Burhanudin Salam :
Etika
adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai norma dan moral yang
menentukan perilaku manusia dalam hidupnya
Etika juga memiliki pengertian arti yang berbeda-beda jika dilihat dari sudut pandang pengguna yang berbeda dari istilah itu.
a. Bagi ahli falsafah, etika adalah ilmu atau kajian formal tentang moralitas.
b. Bagi sosiolog, etika adalah adat, perilaku orang-orang dari lingkungan budaya tertentu.
c. Bagi praktisi profesional termasuk dokter dan tenaga kesehatan lainnya etika berarti kewajiban dan tanggung jawab memenuhi harapan (ekspektasi) profesi dan masyarakat, serta bertindak dengan cara-cara yang profesional, etika adalah salah satu kaidah yang menjaga terjalinnya interaksi antara pemberi dan penerima jasa profesi secara wajar, jujur.
d. Bagi eksekutif puncak rumah sakit, etika seharusnya berarti kewajiban dan tanggung jawab khusus terhadap pasien dan klien lain, terhadap organisasi dan staff, terhadap diri sendiri dan profesi, terhadap pemrintah dan pada tingkat akhir walaupun tidak langsung terhadap masyarakat. Kriteria wajar, adil, jujur, profesional dan terhormat tentu berlaku juga untuk eksekutiflaindirumah.
e. Bagi asosiasi profesi, etika adalah kesepakatan bersamadan pedoman untuk diterapkan dan dipatuhi semua anggota asosiasi tentang apa yang dinilai baik dan buruk dalam pelaksanaan dan pelayanan profesi itu.
Etika juga memiliki pengertian arti yang berbeda-beda jika dilihat dari sudut pandang pengguna yang berbeda dari istilah itu.
a. Bagi ahli falsafah, etika adalah ilmu atau kajian formal tentang moralitas.
b. Bagi sosiolog, etika adalah adat, perilaku orang-orang dari lingkungan budaya tertentu.
c. Bagi praktisi profesional termasuk dokter dan tenaga kesehatan lainnya etika berarti kewajiban dan tanggung jawab memenuhi harapan (ekspektasi) profesi dan masyarakat, serta bertindak dengan cara-cara yang profesional, etika adalah salah satu kaidah yang menjaga terjalinnya interaksi antara pemberi dan penerima jasa profesi secara wajar, jujur.
d. Bagi eksekutif puncak rumah sakit, etika seharusnya berarti kewajiban dan tanggung jawab khusus terhadap pasien dan klien lain, terhadap organisasi dan staff, terhadap diri sendiri dan profesi, terhadap pemrintah dan pada tingkat akhir walaupun tidak langsung terhadap masyarakat. Kriteria wajar, adil, jujur, profesional dan terhormat tentu berlaku juga untuk eksekutiflaindirumah.
e. Bagi asosiasi profesi, etika adalah kesepakatan bersamadan pedoman untuk diterapkan dan dipatuhi semua anggota asosiasi tentang apa yang dinilai baik dan buruk dalam pelaksanaan dan pelayanan profesi itu.
Pengertian
Etika Bisnis
Etika
bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh
aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika
Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku
karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan
pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.
Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.
Etika Bisnis Menurut Para Ahli
Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.
Etika Bisnis Menurut Para Ahli
•
Menurut Velasques(2002), etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai
moral yangbenar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral
sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi dan perilaku bisnis.
•
Menurut Hill dan Jones(1998), menyatakan bahwa etika bisnis merupakan suatu
ajaran untuk membedakan antara salah dan benar guna memberikan pembekalan
kepada setiap pemimpinperusahaan ketika mempertimbangkan untuk mengambil
keputusan strategis yang terkaitdengan masalah moral yang kompleks. Lebih jauh
ia mengatakan Sebagian besar dari kita sudah memiliki rasa yang baik dari apa
yang benar dan apa yang salah, kita sudah tahu bahwa salah satu untuk mengambil
tindakan yang menempatkan resiko kehidupan yang lain.”).
•
Menurut Steade et al (1984 : 701), dalam bukunya ”Business, Its Natura and
Environment An Introduction” Etika bisnis adalah standar etika yang berkaitan
dengan tujuan dan cara membuat keputusan bisnis”.
•
Menurut Business & Society – Ethics and Stakeholder Management(Caroll &
Buchholtz : dalam Iman, 2006) : Etika adalah disiplin yang berurusan dengan apa
yang baik dan buruk dan dengan tugas dan kewajiban moral. Etika juga dapat
dianggap sebagai seperangkat prinsip moral atau nilai. Moralitas adalah
doktrinatau sistem perilaku moral. moral perilaku yang didasarkan pada apa yang
terkait dengan prinsip benar dan salah dalam perilaku. Etika bisnis, oleh
karena itu, terkait denganperilaku yang baik dan buruk atau benar dan salah
yang terjadi dalam konteks bisnis.Konsep ini lebih sering diartikan benar dan
salah untuk memasukkan pertanyaan-pertanyaan lebih sulit dan halus keadilan,
keadilan dan kesetaraan.
•
Menurut Sim(2003), dalam bukunya Ethics and Corporate Social Responsibility –
Why Giants Fall, Etika adalah istilah filosofis yang berasal dari”etos,” kata
Yunani yang berarti karakter atau kustom. Definisi erat dengan kepemimpinanyang
efektif dalam organisasi, dalam hal ini berkonotasi kode organisasi
menyampaikanintegritas moral dan nilai-nilai yang konsisten dalam pelayanan
kepada masyarakat.
Indikator
Etika Bisnis
1.
Indikator Etika Bisnis menurut ekonomi adalah apabila perusahaan atau pebisnis
telah melakukan pengelolaan sumber daya bisnis dan sumber daya alam secara
efisien tanpa merugikan masyarakat lain.
2.
Indikator Etika Bisnis menurut peraturan khusus yang berlaku. Berdasarkan
indikator ini seseorang pelaku bisnis dikatakan beretika dalam bisnisnya
apabila masing-masing pelaku bisnis mematuhi aturan-aturan khusus yang telah
disepakati sebelumnya.
3.
Indikator Etika Bisnis menurut hukum. Berdasarkan indikator hukum seseorang
atau suatu perusahaan dikatakan telah melaksanakan etika bisnis apabila
seseorang pelaku bisnis atau suatu perusahaan telah mematuhi segala norma hukum
yang berlaku dalam menjalankan kegiatan bisnisnya.
4.
Indikator Etika Bisnis berdasarkan ajaran agama. Pelaku bisnis dianggap
beretika bilamana dalam pelaksanaan bisnisnya senantiasa merujuk kepada nilai-nilai
ajaran agama yang dianutnya.
5.
Indikator Etika Bisnis berdasarkan nilai budaya. Setiap pelaku bisnis baik
secara individu maupun kelembagaan telah menyelenggarakan bisnisnya dengan
mengakomodasi nilai-nilai budaya dan adat istiadat yang ada disekitar operasi
suatu perusahaan, daerah dan suatu bangsa.
6.
Indikator Etika Bisnis menurut masing-masing individu adalah apabila
masing-masing pelaku bisnis bertindak jujur dan tidak mengorbankan integritas
pribadinya.
Etika
Moral, Hukum dan Agama
Pada
dasarnya, etika moralitas berwacana untuk menentukan kita sebaiknya menjadi
orang seperti apa. Dalam etika moralitas, suatu tindakan dianggap benar jika
tindakan itu mendukung perilaku karakter yang baik (bermoral) dan dianggap
salah jika tindakan itu mendukung perilaku karakter yang buruk (tidak
bermoral). Etika moral lebih bersifat pribadi, namum moral pribadi akan
berkaitan erat dengan moral bisnis. Jika perilaku seseorang dalam kehidupan
pribadinya bermoral, maka perilakunya dalam kehidupan bisnis juga akan bermoral.
Dalam memecahkan masalah, kita tidak perlu binggung untuk memilih teori mana
yang sebaiknya digunakan, sebab kita dapat menggunakan semua teori itu untuk
menganalisis suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda dan melihat hasil
apa yang diberikan masing-masing teori itu kepada kita.
Hukum
membutuhkan moral. Dalam kekaisaran roma terdapat pepatah quid leges sine
moribus? Yang artinya adalah apa guna undang-undang jika tidak disertai
moralitas? Tanpa moralitas, hukum akan kosong. Kualitas hukum sebagian besar
ditentukan oleh mutu moralnya. Karena itu hukum selalu harus diukur dengan
norma moral. Disisi lain moral juga membutuhkan hukum. Moral tidak ada artinya
jika tidak diungkapkan dan dilembagakan dalam masyarakat.
Etika
mendukung keberadaan Agama, dimana etika sanggup membantu manusia dalam
menggunakan akal pikiran untuk memecahkan masalah. Perbedaan antara etika dan
ajaran moral agama yakni etika mendasarkan diri pada argumentasi rasional.
Sedangkan Agama menuntut seseorang untuk mendasarkan diri pada wahtu Tuhan dan
ajaran agama.
Klasifikasi
Etika
• Etika normatif
: berfokus pada prinsip-prinsip yang seharusnya dari tindakan yang baik2.
• Etika terapan: penerapan teori-teori etika secara lebih spesifik baik pada domain privat atau publik.
• Etika deskriptif: hanya melakukan observasi terhadap apa yang dianggap baik oleh individu atau masyarakat
• Meta etika: berfokus pada arti dari pernyataan-pernyataan etika.
• Etika terapan: penerapan teori-teori etika secara lebih spesifik baik pada domain privat atau publik.
• Etika deskriptif: hanya melakukan observasi terhadap apa yang dianggap baik oleh individu atau masyarakat
• Meta etika: berfokus pada arti dari pernyataan-pernyataan etika.
Konsepsi
Etika
Istilah
“etika” berasal dan bahasa Yunani kuno. Kata Yunani ethos dalam bentuk tunggal
mempunyai arti kebiasaan-kebiasaan tingkah laku manusia; adat, ahlak, watak,
perasaan; sikap; dan cara berfikir. Dalam bentuk jamak ta etha mempunyai adat
kebiasaan. Menurut filsuf Yunani Aristoteles, istilah etika sudah dipakai untuk
menunjukkan filsafat/moral. Sehingga berdasarkan asal usul kata, maka etika
berarti: ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat
kebiasaan.
DAFTAR
PUSTAKA