1. Passive voice is used when the focus is on the action. It is not important or not known, however, who or what is performing the action.
2. Passive voice consist of a form of the verb "be" and "past participle"
Problems with the passive voice:
- it is vague, because no actor is identified
- it is wordier than the active voice because, especially if the writter names the actor in a prepositional phrase at the end of the sentence.
example: 1. the speech was made. (who made it?)
2. The speech was made by Ryan (this is wordy and less direct than the active voice version of the same meaning: Ryan made the speech).
1. Simple Present
active: Tom cleans the house once a week
Passive: The house is cleaned by Tom once a week.
2. Present Continuous
active: Sarah is Writting the letter right now
passive: The letter is written by sarah right now.
3. Simple past
active: Sam repaired the car
passive: The Car was repaired by Sam
4. Past Continous
active: The salesmen was helping the customer when the thief came into the store
passive: The customer was being helped by the salesman when the thief came into the store.
5. Present Perfect
active: Many Tourist have visited that castle
passive: That castke has been visited by many tourist
6. Present Perfect continuous
active: Recently, John has been doing the work.
passive: Recently, the work has been being done by John.
7. Past Perfect
active: George has repaired many cars before he received his mechanic's license.
passive: Many cars has been repaired by George he received his mechanic's license.
8. Past Perfect Continuous
active: Chef John had been preparing the restaurant's fantastic dinners for two months before he moved to Paris.
passive: The restaurant's fantastic dinner had been being prepared by Chef John for two months before he moved to Paris.
9. Simple Future
(will)
active: I will do the Housework.
passive: The housework will be done by me.
(going to)
active: Sally is going to make a dinner tonight
passive: The dinner is going to be made by Sally tonight.
10. Future Continuous
(will)
active: I will be watching television at 8 PM.
passive: The television will be being watched by me at 8 PM.
(going to)
active: i am going to be studying mathematics when she arrives tonight
passive: when she arrives tonight, mathematics is going to be being studied by me.
11. Future Perfect
(will)
active: They will have completed the project before the deadline.
passive: The project will have been completed by them before the deadline.
(going to)
active: They are going to have learned mathematics before they have final examination.
passive: Mathematics is going to have been learned by them before they have final examination.
12. Future Perfect Continuous
(will)
active: i will have been studying english for more than hours when you finally come
passive: english will have been being studied by me for more than hours when you finally come.
(going to)
active: She is going to have been learning james blunt's song for one hour
passive: James Blunt's song is going to have been being learned by her for one hour.
13. Used to
active: Jerry used to sing this song
passive: this song used to be sung by Jerry
14. Would Always
active: My father would always make the pies
passive: The pies would always be made by my father
15. Future in the past
(would)
active: I knew you would finished the work by 5 PM.
Passive: I knew the work would be finished by you by 5 PM.
(was going to)
active: I thought Dina was going to make a dinner tonight.
passive: I thought a dinner was going to be made by Dina tonight.
Sunday, 23 March 2014
unforgetable memories with high school friends
So, on 19 may. 2013, me and my senior high school friends and teachers went to Seruni Hotel at puncak. We were going to attend our prom night. So, we left at 9 a.m from here and arrived at 12p.m. the traffic was crowded enough. when we arrived, the teachers distributed the rooms for the students, but we could choose who our roomates are. After the teacher gave us the keys to the students, we immediately went to our own room to put out suitcases and other stuffs.me and my friends prepared our dresses, heels &make up for promnight. before we had lunch, we walked arround the hotel. the hotel has a beautiful view. my friends and i took so many pictures. some of my friends swam and did exercise in the gym, and the rest just walked arround just like what i and my friends did.
![]() |
this is the view from my balcony room. |
![]() |
me and some of my friends when we walked arround the hotel |
![]() |
me and my girls after the prom |
![]() |
me and my javanesse girl when we went back to our room after prom.haha |
I still feel it like it was yesterday, i'll remember that night when i'm old and grey :)
Wednesday, 11 December 2013
Manusia dan Keadilan
keadilan itu adalah pengakuan dan pelakuan yang seimbang antara hak-hak dan kewajiban. keadilan terletak pada keharmonisan menuntuk hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi hak nya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.
Berbagai Macam Keadilan:
Berbagai Macam Keadilan:
- Keadilan legal atau keadilan moral : Dalam masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan menurut sifat dasarnya paling cocok baginya ( the man behind the gun ).
- Keadilan distributive : keadilan yang akan terlaksana apabila hal -hal yang sama di anggap sama dan yang tidak sama diperlakukan tidak sama (justice is done when equels are treated equally)
- Keadilan komutatif : keadilan untuk memelihara ketertiban masyarakat.
keadilan sosial adalah langkah yang menetukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur. Setiap manusia berhak untuk mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya sesuai dengan kebijakannya masing-masing. Selanjutnya untuk mewujudkan keadilan sosial itu, diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk, yakni :
1. Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2. Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
3. Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan
4. Sikap suka bekerja keras.
5. Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.
Manusia dan Pandangan Hidup
Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menerus, sebingga basil pemikiran itu dapat diuji kenyataannya.
Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya, akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
(A) Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
(B) Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan nonna yang terdapat pada negara tersebut.
(C) Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan/kepercayaan. Keempat unsur ini merupakan satu rangkaian kesatuan yang tidak terpisahkan. Cita – cita ialah apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan. Tujuan yang hendak dicapai ialah kebajikan, yaitu segala hal yang baik yang membuat manusia makmur, bahagia, damai, tentram. Usaha atau peIjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan/kepercayaan. Keyakinan/kepercayaan diukur dengan kemampuan akal, kemampuan jasmani, dan kepercayaan kepada Tuhan.
Thursday, 7 November 2013
Ilmu Budaya Dasar
Manusia
dan Cinta Kasih
Menurut
kamus bahasa Indonesia, cinta memiliki arti sangat suka, rasa sayang, rasa
mengasihi, sangat tertarik hatinya dan rela berkorban demi apa yang ia cintai. Sedangkan
Kasih memiliki arti perasaan sayang dan menaruh belas kasih pada apa yang
dicintai. Cinta dan kasih memiliki arti yang hampir sama, namun tetap ada
perbedaan antara kedua kata tersebut. Cinta lebih sering diartikan sebagai “rasa
yang mendalam” sedangkan kasih berasal dari luarnya. Dengan kata lain, kasih
muncul karena adanya rasa dan kekuatan cinta.
Pengertian tentang cinta dikemukakan juga oleh Dr. Sarlito W.
Sarwono. Dikatakannya bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu keterkaitan, keintiman dan kemesraan. Yang dimaksud dengan keterkaitan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala
prioritas untuk dia, tidak mau pergi bersama orang lain kecuali dengan dia.
Kalau janji dengan dia harus ditepati. Unsur yang kedua adalah keintiman, yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang
menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi.
Panggilan-panggilan formal seperti bapak, ibu, saudara digantikan dengan
sekedar memanggil nama atau sebutan:sayang dan sebagainya. Unsur yang ketiga
adalah kemesraan, yaitu adanya rasa ingin membelai atau dibelai,
rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang
rnengungkapkan rasa sayang, dan seterusnya.
Cinta memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, sebab
cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan
pemeliharaan anak, hubungan yang erat di masyarakat dan hubungan manusiawi yang
akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan
Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas mengikuti perintah-Nya
dan berpegang teguh pada syariat-Nya. Ada yang berpendapat bahwa etika
cinta dapat dipahami dengan mudah tanpa dikaitkan dengan agama. Tetapi dalam
kenyataan hidup manusia masih mendambakan tegaknya cinta dalam kehidupan ini.
Di satu pihak, cinta didengungkan lewat lagu dan organisasi perdamaian dunia,
tetapi di pihak lain dalam praktek kehidupan cinta sebagai dasar kehidupan jauh
dari kenyataan. Atas dasar ini, agama memberikan ajaran cinta kepada manusia
Manusia dan Penderitaan
Penderitaan, berasal dari kata dasar derita. Kata derita
sendiri merupakan serapan dari bahasa sanserkerta, dhra yang berarti menahan
atau menanggung. Dengan kata lain, penderitaan berarti menanggung sesuatu yang
tidak menyenangkan. Penderitaaan dapat muncul secara lahiriah, batiniah atau
lahir-batin. Penderitaan secara lahiriah dapat timbul karena adanya intensitas
komkosisi yang mengalami kekurangan atau berlebihan, seperti akibat kekurangan
pangan menjadi kelaparan, atau akibat makan terlalu banyak menjadi kekenyangan,
tidak dapat dipungkiri keduanya dapat menimbulkan penderitaan. Adapula kondisi
alam yang ekstrem, seperti ketika terik matahari membuat kepanasan, atau saat
kehujanan membuat kedinginan. Ada pula penderitaan yang secara lahiriah
seperti sakit hati karena dihina, sedih karena kerabat meninggal, putus asa
karena tidak lulus ujian. Atau penyesalan karena tidak melakukan yang
diharapkan. Sementara yang lahir-batin dapat muncul dikarenakan penderitaan
pada sisi yang satu berdampak pada sisi yang lain atau dengan kata lain
penderitaan lahiriah memicu penderitaan batiniah atau sebaliknya. Misal akibat
kehujanan badan menjadi kedinginan namun tidak ada tempat berteduh akibatnya
mendongkol, risau atau menangis.
Manusia tidak dapat mengatakan setiap situasi masalahnya
sama, penderitaanya sama solusinyapun sama. Penderitaan bersifat universal
dapat datang kepada siapapun tidak peduli kaya maupun miskin, tua maupun muda.
Penderitaan dapat muncul kapanpun dan dimanapun. Penderitaan merupakan realita
kehidupan manusia di dunia yang tidak dapat dielakan. Orang yang bahagia juga
harus siap menghadapi tantangan hidup bila tidak yang muncul penderitaan. Dan
orang yang menghadapi cobaan yang bertubi-tubi harus berpengharapan baik akan
mendapatkan kebahagian. Karena penderitaan dapat menjadi energi untuk bangkit
berjuang mendapatkan kebahagian yang lalu maupun y Akibat penderitaan yang
bermacam-macam manusia dapat mengambil hikmah dari suatu penderitaan yang
dialami namun adapula akibat penderitaan menyebabkan kegelapan dalam kehidupan.ang
akan datang. Sehingga penderitaan merupakan hal yang bermanfaat apabila
manusia dapat mengambil hikmah dari penderitaan yang dialami. Adapun orang yang
berlarut-larut dalam penderitaan adalah orang yang rugi karena tidak melapaskan
diri dari penderitaan dan tidak mengambil hikmak dan pelajaran yang didapat
dari penderitaan yang dialami. Penderitaan juga dapat “menular” dari
seseorang kepada orang lain. Misal empati dari sanak-saudara untuk membantu
melepaskan penderitaan. Atau sekedar simpati dari orang lain untuk mengambil
pelajaran dan perenungan.
Thursday, 10 October 2013
Ilmu Budaya Dasar
Ilmu Budaya Dasar
Ilmu artinya pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu. oleh karena itu, Ilmu budaya dasar dapat diartikan sebagai pengetahuan tentang pengetahuan dasar dan pengertian-pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk menjelaskan masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Istila IBD sendiri pada awalnya digunakan di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanities. istilah itu sendiri berasal dari bahasa inggris "the hummanities" yang dijika di artikan dalam bahasa latin "the hummus" artinya manusia, berbudaya dan halus. The Hummanities sendiri berkaitan dengan nilai-nilai manusia yang berkaitan dengan homo, hummanus atau manusia berbudaya. Oleh karena itu, supaya manusia bisa terdidik untuk bersifat hummanus mereka harus belajar ilmu the hummanities.
Tujuan Ilmu budaya dasar di sajikan dalam mata kuliah merupakan usaha yang diharapkan mampu memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang telah dikembangkan untuk mempelajari masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Selain itu, IBD diharapkan mampu membuat kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya lebih terbuka sehingga memudahkan mahasiswa untuk beradaptasi di lingkungan maupun untuk kepentingan profesinya kelak.
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia adalah makhluk yang paling sempurna sehingga bisa menciptakan budayanya sendiri dan melestarikannya secara turun temurun. Manusia diciptakan Tuhan dengan di bekali oleh akal,pikiran,emosi, fantasi, rasa ingin tahu yang besar, rasa ingin belajar sehingga bisa menciptakan kebudayaan. kebudayaan diciptakan oleh manusia, dan manusia sendiri hidup di tengah kebudayaan. Dalam sosiologi, manusia dan kebudayaan di sebut dengan sebutan "dwi tunggal" yang artinya walaupun keduanya berbeda, namun tetap merupakan suatu kesatuan.
Manusia sendiri tidak dapat dipisahkan oleh kebudayaan. suatu contoh, Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan itu mengatur hidup manusia, dan manusia harus mematuhi kebudayaan yang dibuat agar sesuai dengan kebudayaan yang di ciptakan oleh manusia sendiri.
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia adalah makhluk yang paling sempurna sehingga bisa menciptakan budayanya sendiri dan melestarikannya secara turun temurun. Manusia diciptakan Tuhan dengan di bekali oleh akal,pikiran,emosi, fantasi, rasa ingin tahu yang besar, rasa ingin belajar sehingga bisa menciptakan kebudayaan. kebudayaan diciptakan oleh manusia, dan manusia sendiri hidup di tengah kebudayaan. Dalam sosiologi, manusia dan kebudayaan di sebut dengan sebutan "dwi tunggal" yang artinya walaupun keduanya berbeda, namun tetap merupakan suatu kesatuan.
Manusia sendiri tidak dapat dipisahkan oleh kebudayaan. suatu contoh, Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan itu mengatur hidup manusia, dan manusia harus mematuhi kebudayaan yang dibuat agar sesuai dengan kebudayaan yang di ciptakan oleh manusia sendiri.
Subscribe to:
Posts (Atom)