Wednesday, 11 December 2013

Manusia dan Keadilan

  keadilan itu adalah pengakuan dan pelakuan yang seimbang antara hak-hak dan kewajiban. keadilan terletak pada keharmonisan menuntuk hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi hak nya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.

Berbagai Macam Keadilan:
  1. Keadilan legal atau keadilan moral :  Dalam masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan menurut sifat dasarnya paling cocok baginya ( the man behind the gun ).
  2. Keadilan distributive : keadilan yang akan terlaksana apabila hal -hal yang sama di anggap sama dan yang tidak sama diperlakukan tidak sama (justice is done when equels are treated equally)
  3. Keadilan komutatif : keadilan untuk memelihara ketertiban masyarakat.
keadilan sosial adalah langkah yang menetukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur. Setiap manusia berhak untuk mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya sesuai dengan kebijakannya masing-masing. Selanjutnya untuk mewujudkan keadilan sosial itu, diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk, yakni :
1. Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2. Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
3. Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan
4. Sikap suka bekerja keras.
5. Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.

Manusia dan Pandangan Hidup

  Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah  menurut  waktu  dan tempat  hidupnya.   Dengan  demikian  pandangan  hidup  itu bukanlah  timbul  seketika  atau  dalam  waktu yang  singkat saja, melainkan  melalui  proses  waktu yang lama dan  terus menerus,  sebingga basil  pemikiran  itu dapat  diuji kenyataannya.

  Pandangan   hidup  banyak  sekali  macamnya   dan  ragamnya,   akan  tetapi  pandangan hidup  dapat  diklasifikasikan   berdasarkan asalnya  yaitu terdiri dari  3 macam  :
(A)  Pandangan hidup yang berasal dari agama  yaitu  pandangan  hidup yang mutlak kebenarannya
(B) Pandangan  hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan nonna yang  terdapat  pada  negara  tersebut.
(C)  Pandangan  hidup  hasil  renungan  yaitu pandangan  hidup yang  relatif kebenarannya.

 Pandangan   hidup  pada  dasarnya  mempunyai   unsur-unsur  yaitu  cita-cita,  kebajikan, usaha,  keyakinan/kepercayaan. Keempat unsur ini merupakan satu rangkaian kesatuan  yang tidak terpisahkan.  Cita – cita  ialah apa yang diinginkan  yang mungkin  dapat  dicapai  dengan usaha  atau perjuangan.  Tujuan  yang  hendak  dicapai  ialah kebajikan,  yaitu  segala  hal  yang baik yang membuat  manusia makmur, bahagia, damai, tentram. Usaha atau peIjuangan  adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan/kepercayaan.  Keyakinan/kepercayaan diukur dengan kemampuan akal, kemampuan  jasmani,  dan kepercayaan  kepada  Tuhan.

Thursday, 7 November 2013

Ilmu Budaya Dasar

Manusia dan Cinta Kasih

Menurut kamus bahasa Indonesia, cinta memiliki arti sangat suka, rasa sayang, rasa mengasihi, sangat tertarik hatinya dan rela berkorban demi apa yang ia cintai. Sedangkan Kasih memiliki arti perasaan sayang dan menaruh belas kasih pada apa yang dicintai. Cinta dan kasih memiliki arti yang hampir sama, namun tetap ada perbedaan antara kedua kata tersebut. Cinta lebih sering diartikan sebagai “rasa yang mendalam” sedangkan kasih berasal dari luarnya. Dengan kata lain, kasih muncul karena adanya rasa dan kekuatan cinta.
Pengertian tentang cinta dikemukakan juga oleh Dr. Sarlito W. Sarwono. Dikatakannya bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu keterkaitan, keintiman dan kemesraan. Yang dimaksud dengan keterkaitan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi bersama orang lain kecuali dengan dia. Kalau janji dengan dia harus ditepati. Unsur yang kedua adalah keintiman, yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan-panggilan formal seperti bapak, ibu, saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan:sayang dan sebagainya. Unsur yang ketiga adalah kemesraan, yaitu adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang rnengungkapkan rasa sayang, dan seterusnya.

Cinta memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat di masyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas mengikuti perintah-Nya dan berpegang teguh pada syariat-Nya. Ada yang berpendapat bahwa etika cinta dapat dipahami dengan mudah tanpa dikaitkan dengan agama. Tetapi dalam kenyataan hidup manusia masih mendambakan tegaknya cinta dalam kehidupan ini. Di satu pihak, cinta didengungkan lewat lagu dan organisasi perdamaian dunia, tetapi di pihak lain dalam praktek kehidupan cinta sebagai dasar kehidupan jauh dari kenyataan. Atas dasar ini, agama memberikan ajaran cinta kepada manusia




Manusia dan Penderitaan

Penderitaan, berasal dari kata dasar derita. Kata derita sendiri merupakan serapan dari bahasa sanserkerta, dhra yang berarti menahan atau menanggung. Dengan kata lain, penderitaan berarti menanggung sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaaan dapat muncul secara lahiriah, batiniah atau lahir-batin. Penderitaan secara lahiriah dapat timbul karena adanya intensitas komkosisi yang mengalami kekurangan atau berlebihan, seperti akibat kekurangan pangan menjadi kelaparan, atau akibat makan terlalu banyak menjadi kekenyangan, tidak dapat dipungkiri keduanya dapat menimbulkan penderitaan. Adapula kondisi alam yang ekstrem, seperti ketika terik matahari membuat kepanasan, atau saat kehujanan membuat kedinginan. Ada pula penderitaan yang secara lahiriah seperti sakit hati karena dihina, sedih karena kerabat meninggal, putus asa karena tidak lulus ujian. Atau penyesalan karena tidak melakukan yang diharapkan. Sementara yang lahir-batin dapat muncul dikarenakan penderitaan pada sisi yang satu berdampak pada sisi yang lain atau dengan kata lain penderitaan lahiriah memicu penderitaan batiniah atau sebaliknya. Misal akibat kehujanan badan menjadi kedinginan namun tidak ada tempat berteduh akibatnya mendongkol, risau atau menangis.
Manusia tidak dapat mengatakan setiap situasi masalahnya sama, penderitaanya sama solusinyapun sama. Penderitaan bersifat universal dapat datang kepada siapapun tidak peduli kaya maupun miskin, tua maupun muda. Penderitaan dapat muncul kapanpun dan dimanapun. Penderitaan merupakan realita kehidupan manusia di dunia yang tidak dapat dielakan. Orang yang bahagia juga harus siap menghadapi tantangan hidup bila tidak yang muncul penderitaan. Dan orang yang menghadapi cobaan yang bertubi-tubi harus berpengharapan baik akan mendapatkan kebahagian. Karena penderitaan dapat menjadi energi untuk bangkit berjuang mendapatkan kebahagian yang lalu maupun y Akibat penderitaan yang bermacam-macam manusia dapat mengambil hikmah dari suatu penderitaan yang dialami namun adapula akibat penderitaan menyebabkan kegelapan dalam kehidupan.ang akan datang. Sehingga penderitaan merupakan hal yang bermanfaat apabila manusia dapat mengambil hikmah dari penderitaan yang dialami. Adapun orang yang berlarut-larut dalam penderitaan adalah orang yang rugi karena tidak melapaskan diri dari penderitaan dan tidak mengambil hikmak dan pelajaran yang didapat dari penderitaan yang dialami. Penderitaan juga dapat “menular” dari seseorang kepada orang lain. Misal empati dari sanak-saudara untuk membantu melepaskan penderitaan. Atau sekedar simpati dari orang lain untuk mengambil pelajaran dan perenungan.

Thursday, 10 October 2013

Ilmu Budaya Dasar

Ilmu Budaya Dasar

Ilmu  artinya pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu. oleh karena itu, Ilmu budaya dasar dapat diartikan sebagai pengetahuan tentang pengetahuan dasar dan pengertian-pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk menjelaskan masalah-masalah manusia dan kebudayaan. 

Istila IBD sendiri pada awalnya digunakan di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanities. istilah itu sendiri berasal dari bahasa inggris "the hummanities" yang dijika di artikan dalam bahasa latin "the hummus" artinya manusia, berbudaya dan halus. The Hummanities sendiri berkaitan dengan nilai-nilai manusia yang berkaitan dengan homo, hummanus atau manusia berbudaya. Oleh karena itu, supaya manusia bisa terdidik untuk bersifat hummanus mereka harus belajar ilmu the hummanities.

Tujuan Ilmu budaya dasar di sajikan dalam mata kuliah merupakan usaha yang diharapkan mampu memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang telah dikembangkan untuk mempelajari masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Selain itu, IBD diharapkan mampu membuat kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya lebih terbuka sehingga memudahkan mahasiswa untuk beradaptasi di lingkungan maupun untuk kepentingan profesinya kelak. 

Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia adalah makhluk yang paling sempurna sehingga bisa menciptakan budayanya sendiri dan melestarikannya secara turun temurun. Manusia diciptakan Tuhan dengan di bekali oleh akal,pikiran,emosi, fantasi, rasa ingin tahu yang besar, rasa ingin belajar sehingga bisa menciptakan kebudayaan. kebudayaan diciptakan oleh manusia, dan manusia sendiri hidup di tengah kebudayaan. Dalam sosiologi, manusia dan kebudayaan di sebut dengan sebutan "dwi tunggal" yang artinya walaupun keduanya berbeda, namun tetap merupakan suatu kesatuan. 

Manusia sendiri tidak dapat dipisahkan oleh kebudayaan. suatu contoh, Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan itu mengatur hidup manusia, dan manusia harus mematuhi kebudayaan yang dibuat agar sesuai dengan kebudayaan yang di ciptakan oleh manusia sendiri.